Selasa, 13 November 2012

Pahlawan yang terlupakan


Syafrudin Prawiranegara sang pahlawan atau pemberontak ??

Teringat sewaktu saya lagi nonton berita di salah satu TV ada berita pemerintah memberikan gelar pahlawan kepada 7 pahlawan nasional baru yaitu Buya Hamka, Idham Chalid, Ki Sarmidi Mangunsarkoro, I Gusti Ketut Pudja, Sri Susuhan Pakubuwono X, Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono dan Syafruddin Prawinegara

Dan pikiran saya pun langsung tertuju dengan nama Syafruddin Prawinegara.
Syafruddin Prawiranegara ( lahir di Serang, Banten, 28 Februari 1911 Meninggal di jakarta, 15 Februari 1989  pada umur 77 tahun ) Beliau salah satu orang yang berpengaruh di Indonesia sebelum dan setelah kemerdekaan. Syafruddin lebih di kenal nama kuding. Beliau mempunyai darah campuran Banten dan Minang. Kuding atau Syafruddin adalah salah satu pejuang, intelek atau pun seorang yang adil dan bijaksana.
Pada 19 Desember 1948 – 13 Juli 1949 Setelah Belanda melakukan penangkapan dan pengasingan kepada (Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia), Mr. Syarifuddin Prawiranegara mendirikan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berkedudukan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. 
Disitu Kuding dengan pahlawan dan pejuang lain nya memindahkan ibu kota ke Bukittinggi agar Pemerintah Indonesia tetap ada. Bisa di bayangkan kalau seandainya Kuding tidak memindahkan bisa saja tidak ada pemerintah selama itu dan bisa di bayangkan apa yang terjadi apa bila itu benar terjadi kedaulatan indonesia tidak ada.
Disitu bisa di bayangkan perjuangan seorang Syafruddin selama berjuang melawan kembali nya penjajah dan berjuang dalam kemerdekaan indonesia. Selain itu Syafruddin juga seorang sosok dermawan dan sederhana. Bahkan Kuding pernah mendapatkan Hadiah Ber kilo emas dari Uni Sovyet lalu Kuding membagikan seluruh harta nya kepada rakyat yang membutuhkan dengan beliau tidak menikmati hadiah dengan seorang diri tapi untuk di bagikan.

Tapi Sayang Syafruddin juga di sangkut pawut kan dengan PRRI walaupun kuding mem-berontak dengan berbagai sebab. Saya agak cukup sedih ketika seorang pejuang indonesia yang telah mengkorbankan nyawa,harta ataupun ideologi untuk bangsa ini setelah baru di angkat menjadi “Pahlawan Nasional” Setelah sekian tahun beliau meninggal.

Mungkin masih banyak pahlawan nasional lain nya yang belum di akui oleh pemerintah. Tapi saya yakin mereka berjuang bukan untuk di akui pahlawan nya tetapi mereka di berjuang untuk anak dan cucu mereka agar bebas dari penjajah.

Semoga Pemerintah membuka mata dan menghargai serta memperhatikan Pahlawan – Pahlawan lain nya baik yang masih Hidup atau pun yang Sudah Meninggal.

“Hargai dan Hormati lah Pahlawan mu”

“Tahukah anda kalau Syafruddin Prawinegara itu adalah Presiden ke 2 Republik Indonesia walaupun hanya sekedar Pemerintah Darurat”

Selamat hari pahlawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar